Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : An-Nida': Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam

Stigma Islam Dalam Pemberitaan Terorisme Ali Nurdin
An-Nida' : Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 6 No 1 (2017): September
Publisher : el Hakim Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan yang melatarbelakangi penelitian ini adalah adanya wacana stigma Islam sebagai agama terorisme di media massa pasca kasus Bom Mega Kuningan Jakarta 17 Juli 2009. Wacana ini terus berkembang dan meresahkan masyarakat, khususnya masyarakat Islam yang terkesan disudutkan sebagai teroris. Berawal dari permasalahan ini, peneliti mencoba melakukan penelitian terhadap teks berita koran sebagai salah satu jenis media massa. Dalam hal ini adalah koran Jawa Pos dan Kompas keduanya merupakan koran berskala Nasional. Penelitian ini dilakukan untuk mengatahui bagaimana stigma Islam dikonstruksi oleh Harian Jawa Pos dan Kompas dalam pemberitaan tentang terorisme selama tanggal 18 Juli 2009 hingga 18 Agustus 2009. Selain itu, penelitian ini juga menjawab perbedaan konstruksi berita terorisme antara Harian Jawa Pos dan Kompas.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian analisis framing dengan model Pan dan Kosicki. Proses analisis menurut model ini adalah dengan menganalisis struktur Sintaksis, Skrip, Tematik dan Retoris yang terdapat dalam teks berita. Dalam penelitian ini digunakan bebapa teori dalam ilmu komunikasi. Di antaranya teori Konstruksi Sosial, Teori Kritik Media, dan Teori Analisis Framing. Teori-teori tersebut digunakan untuk membantu peneliti dalam menganalisis data. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa stigma Islam sebagai terorisme dikonstruksikan oleh Jawa Pos dan Kompas dengan penyebutan beberapa hal yang identik dengan Islam. Seperti, penyebutan nama teroris  yang identik dengan nama Islam secara berulang-ulang, penyebutan identitas teroris dengan identitas keislaman seperti berjenggot, rajin berjama?ah, mengaitkan teroris dengan pesantren dan mengaaitkan simbol-simbol jihad dengan terorisme.